Saat ini KAI Commuter mengoperasikan 1.053 perjalanan per hari dengan jam operasional 04:00 – 24:00 WIB. Menurut data yang tercatat, hingga pukul 09.00 WIB jumlah volume pengguna sebanyak 210.401 pengguna, atau naik 1% dibanding dengan Senin minggu lalu yaitu sebesar 206.383 pengguna. Hingga pukul 09.00 WIB, KAI Commuter telah mengoperasikan 362 perjalanan KRL untuk melayani pengguna di seluruh lintas. KAI Commuter juga menyiagakan dua train set cadangan yang akan diopersikan bila dibutuhkan.
Persebaran pengguna KRL juga terfokus pada jam-jam sibuk pagi yaitu pukul 06.00 – 09.00 WIB, dan pada jam-jam sibuk sore mulai pukul 16.00 – 18.00 WIB. Petugas akan selalu melakukan pengendalian jumlah pengguna yang dapat masuk ke kereta dengan melakukan penyekatan pengguna terutama di jam-jam sibuk hal ini dilakukan agar kapasitas kereta tetap sesuai aturan SE Kemenhub No.25 Tahun 2022 yang berlaku yaitu 60%.
KAI Commuter mengajak pengguna untuk tetap disiplin dan taat protokol kesehatan saat menggunakan KRL. Syarat vaksinasi juga masih berlaku untuk naik KRL dengan melakukan scan melalui aplikasi atau menunjukkan sertifikat vaksin kepada petugas. Tetap jaga jarak saat duduk di kursi KRL maupun saat berdiri, gunakan masker sesuai dengan aturan yang berlaku. Ikuti marka stiker yang ada agar kereta tidak terisi melebihi kapasitas pengguna yang diizinkan, serta selalu ikuti arahan petugas saat dilakukan antrean penyekatan di stasiun.
Aturan-aturan tambahan juga diberlakukan oleh KAI Commuter, seperti Balita dan Lansia hanya diperbolehkan naik KRL di luar jam sibuk yaitu pada pukul 10.00 – 14.00 WIB. Untuk Balita, dalam melakukan perjalanan menggunakan KRL tetap dengan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan harus didampingi orang tua.
Khusus selama Bulan Ramadan, KAI Commuter memperbolehkan para penggunanya saat berada di dalam perjalanan KRL untuk membatalkan puasa hingga satu jam setelah waktu berbuka puasa. KAI Commuter tetap mengimbau selalu disiplin menjaga protokol kesehatan saat membatalkan puasa. Tidak berbicara selama membatalkan puasa dan gunakan kembali masker dengan benar setelah selesai membatalkan puasa. Selalu jaga kebersihan dan keyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan saat membatalkan puasa di dalam KRL.
KAI Commuter menghimbau pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan cermat, hindari bepergian pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Sebelum berangkat, gunakan aplikasi KRL Access untuk mendapatkan info kepadatan di stasiun, posisi KRL yang akan dinaiki secara real time, dan jadwal perjalanan KRL.
Dikutip dari:
Source link
Volume Pengguna KRL Jabodetabek selama satu minggu pelaksanaan puasa Ramadan (3-9 April) tercatat sebanyak 3.335.857 pengguna, atau rata-rata sebanyak 476.551 pengguna perharinya. Khusus volume pengguna pada akhir pekan, saat ini rata-rata volume mengalami tren kenaikan sebesar 28% yang sebelumnya sekitar 340 ribu – 350 ribu pengguna sebelum pemberlakuan SE Kemenhub No.25 Tahun 2022, sampai saat ini telah menembus angka 450 ribu lebih rata-rata pengguna pada akhir pekan.
Menurut pantauan di lapangan, pengguna pada akhir pekan didominasi dengan pengguna musiman dan anak-anak. KAI Commuter terus mengimbau kepada pengguna untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Penggunaan masker sesuai dengan aturan yang berlaku serta syarat vaksinasi dengan melakukan scan melalui aplikasi atau menunjukkan sertifikat vaksin untuk naik KRL masih tetap diberlakukan.
Sesuai SE Kemenhub No.25 Tahun 2022, pembatasan kuota pengguna sebanyak 60% tetap diberlakukan. Aturan-aturan tambahan seperti Balita dan Lansia hanya diperbolehkan naik KRL di luar jam sibuk yaitu pada pukul 10.00 – 14.00 WIB. Untuk Balita, dalam melakukan perjalanan menggunakan KRL tetap dengan mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan harus didampingi orang tua.
Menurut data yang tercatat, hari Senin (4/4) pada awal minggu Bulan Ramadan jumlah volume pengguna KRL sebanyak 552.215 pengguna. Angka tersebut merupakan volume pengguna tertinggi selama puasa Ramadan pada minggu lalu. Sedangkan volume pengguna akhir pekan pada Sabtu (9/3) kemarin, yaitu sebanyak 407.779 pengguna. Volume akhir pekan ini meningkat 3 pekan terakhir sehingga kami tetap menghimbau agar pengguna jasa commuterline tatap mematuhi protokol kesehatan dan mengutamakan keselamatan.
Saat ini KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.053 perjalanan KRL dengan jam operasional mulai pukul 04.00 – 24.00 WIB per harinya, dimana KAI Commuter mengoperasikan 376 perjalanan pada jam sibuk pagi dan 337 perjalanan pada jam sibuk sore hari. Persebaran pengguna KRL selama Bulan Ramadan ini terfokus pada jam-jam sibuk pagi yaitu pukul 06.30 – 08.00 WIB, dan pada jam-jam sibuk sore mulai pukul 16.30 – 18.00 WIB. Kepada pengguna Mingguan juga dapat memanfaatkan perjalan di Minggu sore untuk kembali dari daerah penyangga Jakarta agar terhindar dari jam sibuk di Senin Pagi.
Untuk itu KAI Commuter menghimbau pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan cermat, hindari bepergian pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Sebelum berangkat, gunakan aplikasi KRL Access untuk mendapatkan info kepadatan di stasiun, posisi KRL yang akan dinaiki secara real time, dan jadwal perjalanan KRL. Petugas di stasiun juga akan melakukan antrean penyekatan jika terjadi kepadatan di KRL maupun di area stasiun.
Khusus selama Bulan Ramadan, KAI Commuter memperbolehkan para penggunanya saat berada di dalam perjalanan KRL untuk membatalkan puasa hingga satu jam setelah waktu berbuka puasa. KAI Commuter tetap mengimbau selalu disiplin menjaga protokol kesehatan saat membatalkan puasa. Tidak berbicara selama membatalkan puasa dan gunakan kembali masker dengan benar setelah selesai membatalkan puasa. Selalu jaga kebersihan dan keyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan saat membatalkan puasa di dalam KRL.
KAI Commuter mengajak pengguna untuk tetap disiplin dan taat protokol kesehatan saat menggunakan KRL. Tetap jaga jarak saat duduk di kursi KRL maupun saat berdiri, gunakan masker sesuai dengan aturan yang berlaku. Ikuti marka stiker yang ada agar kereta tidak terisi melebihi kapasitas pengguna yang diizinkan, serta selalu ikuti arahan petugas saat dilakukan antrean penyekatan di stasiun.
Dikutip dari:
Source link
PENGUMUMAN ULANG PELAYANAN PENUMPANG DI STASIUN – PENGADAAN PERANGKAT MIC ANNOUNCER DAN LOKET, SERTA PEREMAJAAN PERANGKAT SOUND SYSTEM STASIUN COMMUTER
Dikutip dari:
Source link
KAI Commuter melakukan penyesuaian layanan operasional KRL Jabodetabek mulai Senin, 4 April 2022. Dalam penyesuaian layanan operasional KRL Jabodetabek ini, KAI Commuter akan mengoperasikan 1.053 perjalanan per hari dari sebelumnya 1.007 perjalanan per harinya, dengan mengoperasikan 94 rangkaian KRL setiap hari. Penambahan jumlah perjalanan KRL ini diikuti dengan penambahan jam layanan operasional setiap harinya menjadi mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Dengan penyesuaian operasional ini, mulai 4 April 2022 Jumlah perjalanan KRL Jabodetabek pada jam sibuk pagi yaitu sebanyak 376 perjalanan yang sebelumnya 309 perjalanan, serta 337 perjalanan pada jam sibuk sore yang sebelumnya sebanyak 241 perjalanan. Menurut data yang tercatat, pergerakan pengguna KRL saat ini terfokus pada pagi hari mulai pukul 06.00 WIB-07.00 WIB, serta pada sore hari pukul 16.00 WIB-18.00 WIB.
Berikut jumlah perjalanan KRL Jabodetabek tiap lintas setiap harinya:
1. KRL Central Line : 237 perjalanan tiap harinya
2. KRL Cikarang Line : 215 perjalanan tiap harinya
3. KRL Loop Line : 201 perjalanan tiap harinya
4. KRL Rangkasbitung Line : 218 perjalanan tiap harinya
5. KRL Tangerang Line : 108 perjalanan tiap harinya
6. KRL Tanjung Priok Line : 74 perjalanan tiap harinya
Untuk mengatur kapasitas pengguna KRL, dilakukan peyesuaikan peredaran rangkaian KRL, KAI Commuter mengoperasikan rangkaian yang terdiri dari 12 kereta (stamformasi / SF12) sebanyak 30 rangkaian, rangkaian KRL SF10 sebanyak 45 rangkaian, serta tangkaian KRL SF8 sebanyak 19 rangkaian.
Penyesuaian operasional ini sejalan dengan upaya KAI Commuter untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. KAI Commuter juga tetap memberlakukan aturan-aturan protokol kesehatan yang berlaku serta pembatasan kapasitas kuota pengguna sebanyak 60% sesuai dengan peraturan terbaru dari Pemerintah.
Untuk tren pengguna KRL Jabodetabek selama bulan Maret 2022 mengalami kenaikan. Pada awal bulan Maret rata-rata volume harian pengguna sebanyak 444.292 pengguna. Sedangkan pada minggu terakhir bulan Maret 2022 rata-rata volume harian sebanyak 620.333 pengguna, atau mengalami kenaikan sebesar 40%.
Sedangkan untuk volume tertinggi pada hari Kamis (31/3) yaitu sebanyak 641.674 pengguna, sedangkan volume pengguna terendah pada hari Minggu (6/3) yaitu sebanyak 328.850 pengguna. Sementara itu, sepanjang bulan Maret 2022, rata-rata volume harian pengguna KRL sebanyak 501.231 pengguna. Sedangkan rata-rata volume harian pengguna KRL pada bulan Januari dan Februari 2022 masing-masing sebanyak 451.000 pengguna dan 367.534 pengguna.
KAI Commuter terus mengingatkan kepada para pengguna bahwa saat ini aturan-aturan mengenai pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL masih berlaku. Tetap menjaga jarak aman baik saat duduk atau berdiri di dalam perjalanan KRL maupun saat berada di area stasiun. Petugas di stasiun akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun guna mencegah kepadatan di dalam KRL. Untuk terhindar dari potensi antrean, pengguna dapat melihat informasi kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access atau menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk.
KAI Commuter juga mengimbau para pengguna yang hendak menggunakan KRL untuk menyesuaikan keberangkatannya dengan penyesuaian pola operasi jadwal-jadwal perjalanan KRL tersebut. Untuk dapat melihat seluruh jadwal dan informasi terkini, pengguna bisa mengakses aplikasi KRL Access yang dapat diunduh melalui Android dan iOs, website www.krl.co.id serta akun media sosial @commuterline, serta call center 021-121.
Dikutip dari:
Source link
Memasuki Bulan Ramadan tahun ini, operasional pelayanan perjalanan KRL tetap berjalan normal. KAI Commuter juga tetap memberlakukan protokol kesehatan dalam pelayanan perjalanan KRL. Pemberlakuan kapasitas kuota pengguna sebanyak 60% sesuai dengan aturan dari Pemerintah juga tetap diberlakukan.
Penyekatan di stasiun, pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak aman sesama pengguna saat duduk di dalam KRL maupun saat berdiri, wajib menggunakan masker sesuai ketentuan juga masih diberlakukan di bulan puasa ini. KAI Commuter memberlakukan aturan khusus kepada pengguna saat waktu buka puasa di dalam perjalanan KRL.
Selama Bulan Ramadan, petugas di dalam perjalanan KRL akan menginformasikan waktu untuk berbuka puasa. KAI Commuter juga memperbolehkan para pengguna untuk membatalkan puasanya hingga satu jam setelah waktu berbuka puasa saat berada di dalam perjalanan KRL. KAI Commuter mengajak para pengguna saat berbuka puasa tetap disiplin menjaga protokol kesehatan serta menjaga kebersihan dan keyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Gunakan kembali masker dengan benar setelah selesai berbuka puasa. Kami imbau saat membatalkan puasa dengan minuman dan makanan ringan secukupnya.
Petugas tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat khususnya saat waktu berbuka puasa di dalam perjalanan KRL. KAI Commuter mengajak para pengguna KRL untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan yang berlaku agar perjalanan kita bisa lebih aman, sehat, dan nyaman. Hindari pemberangkatan di jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Informasi kepadatan di stasiun, posisi real time kereta, dan jadwal kereta pengguna dapat melihat melalui aplikasi KRL Access
Dikutip dari:
Source link
Sejalan dengan pengembangan dan pembangunan Stasiun-stasiun pada lintas Manggarai- Cikarang (Blue Line) oleh Kementerian Perhubungan. Kamis 31 Maret 2022, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi beserta Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani berkesempatan melakukan peresmian pembangunan Srasiun-stasiun Blue Line yang secara simbolis melakukan Peresmian Pengoperasian dan Integrasi Antarmoda Stasiun Cikarang.
Dalam pembangunan Stasiun Cikarang oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pembangunan Sisi Selatan mulai tahun 2013-2015 dan tahap kedua yaitu pembangunan Sisi Utara mulai tahun 2019-2021. Stasiun Cikarang ini sendiri memiliki 2 lantai, pada lantai 1 terdapat fasilitas empat emplasemen untuk naik turun pengguna KRL, KA Lokal dan KA Jarak Jauh. Sedangkan pada lantai 2 terdapat fasilitas pelayanan pengguna dan area komersil.
Dalam pembangunan tahap kedua Stasiun Cikarang, dilakukan penambahan-penambahan luas area dan penambahan fasilitas-fasilitas pelayanan. Saat ini di Stasiun Cikarang memiliki empat lift, empat pasang eskalator dan empat tangga manual untuk pengguna berpindah peron serta satu lift, satu pasang eskalator dan satu tangga manual untuk pergerakan pengguna dari luar stasiun untuk menuju hall stasiun di lantai 2. Sedangkan untuk fasilitas Musala toilet pria dan wanita, toilet untuk penyandang disabilitas, pos kesehatan, ruang laktasi, loket KA Jarak jauh, Loket KRL, boarding tiket KA Jarak Jauh dan KA Lokal, gate elektronik, parkiran kendaraan bermotor, Ruang Petugas Pengamanan, serta berbagai ruangan kantor juga ditambahkan pada pembangunan tahap kedua ini.
Dalam pembangunan Stasiun Cikarang juga dilakukan penambahan jalur rel. Saat ini Stasiun Cikarang memiliki delapan jalur, dimana untuk jalur 1,2,3 dan 4 digunakan untuk operasional pelayanan perjalanan KRL. Sedangkan untuk jalur 5,6,7 dan 8 digunakan untuk pelayanan operasional pelayanan perjalanan KA Lokal dan KA Jarak jauh. Dalam proses perpindahan pengguna di Stasiun Cikarang sudah dilayani dengan over pass stasiun guna mendukung peningkatan keselamatan para penggunanya.
Khusus operasional pelayanan perjalanan KRL setelah pembangunan tahap kedua Stasiunn Cikarang, saat ini KAI Commuter mengoperasikan 100 perjalanan KRL tiap harinya di Stasiun Cikarang yang sebelumnya pada tahun 2017-2021 hanya melayani 50 perjalanan KRL tiap harinya. Sedangkan untuk pelayanan KA Lokal saat ini di Stasiun Cikarang melayani 12 perjalanan KA Lokal tujuan Cikampek/ Purwakarta dan 24 perjalanan KA Jarak Jauh.
Sementara itu untuk rata-rata volume pengguna KRL yang naik dari Stasiun Cikarang sebelum masa pamdemi sebanyak 11.200 – 15.000 pengguna tiap harinya. Sedangkan saat ini rata-rata volume pengguna di Stasiun Cikarang sebanyak 9.000 hingga 9.500 pengguna tiap harinya.
Dalam proses pembangunan Stasiun Cikarang ini juga mengintegraskan Intermoda dan antarmoda. Untuk Konektivitas intermoda antar Kereta Jarak Jauh (Intercity) dan KRL juga terakomodir dengan adanya gate tiket yang terpisah pada lantai 2 hall stasiun. Sedangkan untuk integrasi antarmoda, nantinya di Stasiun Cikarang akan dioperasikan pelayanan dari Damri dan Bus Pengumpan ke wilayah Jababeka.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah khususnya Kementerian Perhunungan dan Kementerian Keuangan yang sudah menyediakan infrastruktur perkeretaapian modern dalam bentuk stasiun, jalur rel dan sistem persinyalan perkerataapian yang baru. Dengan infrastruktur yang modern ini, layanan bagi masyarakat pengguna kereta api akan semakin nyaman dan dimudahkan dalam menggunakan transportasi kereta api.” tegas PLT Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar. KAI Commuter juga akan terus meningkatkan layanan kepada penggunanya khusunya di Stasiun Cikarang tambah Roppiq.
KAI Commuter menghimbau para penggunanya untuk selalu menjaga prasaranan dan fasilitas-fasilitas pelayanan khusunya yang berada di area stasiun. “Mari kita jaga bersama fasilitas-fasilitas pelayanan yang sudah disediakan, untuk kenyamanan bersama saat berada di area stasiun.” Tutup Roppiq.
KAI Commuter juga kembali mengingatkan kepada para pengguna bahwa saat ini aturan-aturan mengenai pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL masih berlaku. Tetap menjaga jarak aman baik saat berada di dalam perjalanan KRL maupun saat berada di area stasiun. Petugas akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun guna mencegah kepadatan di dalam KRL. Agar terhindar dari potensi antrean, pengguna dapat melihat informasi kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access atau menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk.
Dikutip dari:
Source link