Mobilitas pengguna KRL mulai sedikit berkurang pada pekan ketiga Januari ini. Selama hari kerja di pekan ketiga Januari, KAI Commuter melayani rata-rata 499.100 pengguna per hari. Angka ini turun tiga persen dibanding pekan kedua Januari dengan rata-rata 516.255 pengguna per hari. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar masyarakat mulai mengurangi mobilitas dan aktivitas di luar rumah mengantisipasi naiknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Meskipun demikian, Senin masih tercatat sebagai hari dengan volume pengguna tertinggi di setiap pekannya. Pada Senin (17/1) lalu volume pengguna KRL sebanyak 528.011 pengguna, sedangkan Senin (10/1) sebelumnya mencapai 528.181 pengguna. KAI Commuter imbau agar pengguna KRL yang akan beraktivitas kembali di Jakarta dapat merencanakan perjalanannya dengan memanfaatkan layanan KRL pada hari libur ini agar terhindar dari potensi kepadatan di awal pekan.
Mengingat saat ini masuk musim penghujan, pengguna KRL diimbau untuk mempersiapkan payung atau jas hujan serta menggunakan alas kaki yang tidak licin. Selain itu, tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak baik di stasiun maupun di dalam KRL.
Sementara itu, KAI Commuter juga mengajak pengguna untuk menggunakan KRL hanya untuk kepentingan mendesak, dan manfaatkan fleksibilitas terkait jam kerja maupun bekerja dari rumah bagi pekerja. Hal ini untuk menghindari potensi kepadatan dan antrean saat hendak menggunakan KRL, karena selama pandemi ini pola mobilitas masyarakat masih hanya terpusat pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
Saat ini KAI Commuter telah mengoperasikan 1.005 perjalanan KRL per hari yang mayoritas melayani pengguna di jam-jam sibuk. Selain itu aturan dan protokol kesehatan selama pandemi juga tetap ditegakkan oleh petugas. Pengguna wajib menunjukkan sertifikat vaksin melalui scan aplikasi atau pun menunjukkan fisik sertifikat tersebut. Setiap pengguna juga wajib menggunakan masker ganda saat masuk stasiun. Selain itu, petugas akan melakukan antrean penyekatan di stasiun untuk menjaga agar kapasitas pengguna di dalam kereta tidak lebih dari 45%. Wastafel tambahan juga tetap tersedia agar pengguna mudah untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL. KAI Commuter mengajak pengguna untuk tetap disiplin protokol kesehatan saat menggunakan transportasi publik, terutama KRL.
Dikutip dari:
Source link