KAI Commuter Bersama Kementerian Perhubungan Terus Upayakan Peningkatan Layanan KRL Commuterline

whatsapp-image-2022-01-19-at-09-53-29

KAI Commuter sebagai penyedia jasa layanan KRL Commuterline Jabodetabek terus melakukan transformasi kualitas layanan kepada penggunanya. Berbagai peningkatan layanan diupayakan dengan tujuan menjadi solusi ekosistem transportasi  bagi pengguna. Upaya perbaikan layanan ini juga diwujudkan dengan kolaborasi bersama pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Dalam beberapa tahun kebelakang, penyediaan sarana KRL yang andal untuk pengguna menjadi salah satu fokus perbaikan layanan. Hingga saat ini, KAI Commuter memiliki 1.196 unit KRL dari yang sebelumnya pada tahun 2018 hanya mempunyai 934 unit KRL. Peningkatan ini juga diiringi penyediaan suku cadang dan inovasi dalam metode perawatan untuk meningkatkan keandalan sarana.

Dari 1.196 unit KRL yang dimiliki, KAI Commuter setiap harinya menyiapkan 94 rangkaian untuk melayani pengguna dan tiga rangkaian cadangan. KRL yang dimiliki KAI Commuter dibagi dalam tiga jenis stamformasi (SF) kereta yaitu rangkaian yang terdiri dari 8 kereta, 10 kereta, dan 12 kereta. KAI Commuter saat ini memaksimalkan kapasitas angkut menggunakan 43 rangkaian dengan SF 12, 47 rangkaian dengan SF 10, dan 20 rangkaian dengan SF 8.

Dengan sarana yang andal, secara bertahap KAI Commuter dapat menambah frekuensi perjalanan termasuk di masa pandemi ketika jam operasional justru berkurang. Sejak akhir 2021 KAI Commuter mengoperasikan 1.005 perjalanan per hari dengan waktu operasional mulai pukul 04.00 hingga 22.00 WIB. Sementara pada 2018 terdapat 936 perjalanan KRL per hari, 2019 terdapat 958 perjalanan KRL, dan pada 2020 terdapat 964 perjalanan KRL. Pada tahun ini KAI Commuter juga memprogramkan penambahan perjalanan secara bertahap.

Penambahan frekuensi perjalanan dan jumlah sarana sebagai upaya perbaikan layanan juga dilakukan dengan kolaborasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub yang bekerja keras melakukan modernisasi infrastruktur perkeretaapian. Direktorat Jenderal Perkeretaapian terus melanjutkan pembangunan Double Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang dan melakukan modernisasi stasiun di sepanjang Lintas Bekasi. Di lintas tersebut, pada tahun 2021 Kemenhub telah membuka gedung baru Stasiun Manggarai dan Stasiun Bekasi untuk melayani pengguna. Sementara pada 2020 Stasiun Jatinegara hasil revitalisasi juga telah dioperasikan. Dan sebelumnya pada 2018 lima stasiun lain di lintas tersebut juga telah selesai direvitalisasi. Bangunan baru stasiun hasil revitalisasi memiliki aksesibilitas dan fasiltas layanan yang lebih baik, dilengkapi dengan lift, eskalator, toilet disabilitas, ruang laktasi, pos kesehatan, dan hall maupun peron yang lebih luas untuk melayani pengguna KRL.

KAI Commuter selanjutnya juga melakukan modernisasi dan digitalisasi layanan transaksi tiket elektronik (e-ticketing). Penambahan jumlah gate elektronik rutin dilakukan seiring perkembangan layout dan luasan stasiun untuk mengakomodir tambahan jumlah pengguna. Selain menggunakan kartu, sistem e-ticketing KAI Commuter juga dapat membaca tiket dengan sistem kode QR.

KAI Commuter juga terus mengembangkan Kartu Multi Trip (KMT) untuk mendorong masyarakat menggunakannya sebagai kartu bertransportasi. KMT saat ini dapat digunakan untuk membayar parkir di stasiun-stasiun KRL. Selain itu KMT juga dapat digunakan untuk naik Kereta Bandara Soekarno – Hatta. Dan, mulai Oktober 2021 KMT sedang diuji coba sebagai tiket untuk moda transportasi lain yaitu pada Trans Jakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Uji coba ini juga akan diperluas dengan pilihan moda transportasi di sejumlah wilayah lainnya.

Besarnya minat masyarakat terhadap KMT juga didukung KAI Commuter dengan memberlakukan lebih banyak stasiun yang khusus melayani uang elektronik, termasuk KMT. Sepanjang 2021 terdapat 41 stasiun yang menjadi stasiun khusus uang elektronik. Dengan demikian, total saat ini ada 50 Stasiun yang khusus hanya melayani transaksi dengan KMT dan kartu uang elektronik dari bank yang telah bekerja sama dengan KAI Commuter.

Tahun 2022 pengguna KMT akan semakin mudah melakukan isi ulang. Jika saat ini saldo KMT sudah dapat dicek melalui ponsel pada aplikasi KRL Access dengan memanfaatkan fitur NFC, maka tahun ini rencananya isi ulang KMT juga dapat dilakukan melalui aplikasi KRL Access.

Selain modernisasi dan peningkatan layanan di Jabodetabek, KAI Commuter juga diberikan penugasan oleh KAI sebagai induk usaha untuk mengoperasikan layanan KA Lokal (pada tahun 2020) dan operasional KRL Yogyakarta-Solo (tahun 2021). Melalui penugasan tersebut, secara otomatis jangkauan operasional KAI Commuter pun bertambah luas. Dari yang sebelumnya hanya melayani wilayah Jabodetabek dengan 80 stasiun, saat ini KAI Commuter melayani 105 stasiun yang tersebar di wilayah Rangkasbitung hingga Merak dan Kutoarjo hingga Solo Balapan.

Untuk menjaga agar tarif yang dibayarkan pengguna KRL tetap wajar, Kementerian Perhubungan selama ini memberikan subsidi tarif dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) yang nilainya terus bertambah. Pada tahun 2021 realisasi subsidi PSO bagi pengguna KRL mencapai Rp 2,14 Triliun dari program senilai Rp 1,99 Triliun. Sementara pada tahun sebelumnya realisasi subsidi pengguna KRL sebanyak Rp 1,65 Triliun dari program senilai Rp 1,55 Triliun.

Seluruh penambahan fasilitas dan pelayanan yang merupakan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dengan KAI Commuter adalah berasal dari masukan dan dukungan  pengguna. KAI Commuter berkomitmen untuk terus meningkatkan standar layanan sesuai kebutuhan pengguna sebagaimana yang telah dilakukan selama ini.

Dikutip dari:

Source link